Thursday, October 25, 2007

Pakis Hias Bersemi di Prabumulih


Oleh: Syam Asinar Radjam

Pakis merupakan salah satu jenis tumbuhan yang banyak ditemukan di dunia. Diperkirakan, sekitar 12.000 spesies pakis tumbuh di bumi. Sebagian besar spesies pakis hidup di alam tropis seperti di Indonesia.

Di Pulau Sumatera, Pakis tumbuh di banyak habitat. Mulai dari dataran rendah hingga pegunungan. Mulai dari daerah yang beriklim relatif panas seperti Prabumulih sampai sampai kawasan sejuk pegunungan bukit barisan.

Aneka spesies pakis memiliki keindahan tersendiri. Terutama pada daun. Karenanya, meski masih masih terbatas, beberapa penggemar (hobiis) tanaman hias memanfaatkan tumbuhan ini sebagai penghias rumah. Di antara jenis yang sedikit itu adalah jenis-jenis suplir dan pakis haji. Padahal masih amat sangat kelewat banyak spesies pakis dengan keindahan yang unik dapat ditemukan di alam tropis Indonesia.

Bagi kalangan penggemar tanaman hias di Prabumulih, keelokan pakis mulai marak dilirik sejak sekitar dua tahun silam. Mereka mulai mengoleksi aneka pakis yang diambil dari hutan-hutan alam sekitar kota Prabumulih. Beberapa spesies pakis yang mulai populer adalah pakis lengguang, pakis simpai atau pakis emas, dan... pakis gajah.

Belajar dari pengalaman Maulid, salah seorang penggemar pakis menyebutkan bahwa bertanam pakis amat mudah. Anakan pakis yang mereka dapatkan dari hutan atau kebun mereka, tinggal dipindahkan ke pot yang telah diisi dengan media tanam (tanah atau kompos).

“Asal jangan lupa disiram,” pesan Maulid. ”Tumbuhan ini membutuhkan air yang cukup. Sebab, di habitat aslinya, pakis tumbuh di tepi-tepi sumber air seperti danau atau sungai. Kendati demikian, jenis pakis yang terdapat di Prabumulih umumnya tidak menyukai kondisi yang tergenang air.

Mengenai pemupukan, pakis hias juga tidak rakus unsur hara. “Jika dirasa perlu, bolehlah diberi pupuk daun. Cukup dengan menggunakan NPK secukupnya,” imbuh Maulid.

“Pakis adalah tanaman hias yang cocok untuk segala kebutuhan, baik sebagai penghias halaman, di dalam ruangan, bahkan untuk lanskap yang luas. Selain sebagai tanaman hias, pakis juga bermanfaat sebagai tumbuhan obat,” tambah Syamsi Asrtoni, salah seorang penggemar pakis hias lain.


[Syamsi Artoni | foto oleh Syam]

Saat ini kalangan penggemar pakis hias memang baru sebatas mengoleksi. Ke depan mereka berniat membudidayakannya. “Sekarang kami sedang mempelajari bagaimana teknik perbanyakan tumbuhan ini,” lanjut Syamsi.

Upaya Maulid dan rekan-rekan merupakan salah satu upaya konservasi dan bukti kecintaan mereka pada kekayaan alam Prabumulih. Karena, seiring perkembangan kota Prabumulih, hutan-hutan alam semakin sedikit, dan semakin sedikit pula tumbuhan pakis dapat ditemukan di alam.

Buah ketekunan orang-orang gila

Pakis hias memang mulai bersemi di Prabumulih. Dua tahun silam, gara-gara ide Maulid dan rekan-rekannya untuk memopulerkan tumbuhan ini sebagai tanaman hias, mereka dianggap orang-orang gila. Sebab, tumbuhan ini merupakan tumbuhan liar yang sangat gampang ditemukan di kawasan tepi kota Prabumulih.

Namun, saat ini pekerjaan “orang-orang gila” ini telah mendapat tempat di hati para penggemar tanaman hias Prabumulih. Tak hanya diminati oleh masyarakat Prabumulih, banyak juga perantau asal Prabumulih menjadikan pakis sebagai buah tangan untuk dibawa ke kota-kota di Jawa.


[Pakis Gajah | Foto oleh Syam]


[Pakis Emas atau Pakis Simpai (Kera Emas) | Foto oleh Syam]


[Pakis Lengguang | Foto oleh Syam]





1 comment:

  1. Kalu di JATENG dan Yogya lagi ramai Anthurium yang hargonyo ada sampe 2 M, banyak wong jadi miliuner mendadak, dan edan mendadag, dan mati ngejut. makamano di Prabumulih?

    ReplyDelete

Silakan Komentar, tapi jangan nyampah :D

banner8.gif